Sedang jenuh dalam permainan? Sedang dirundung kemalangan dan dewi fortuna belum bersinar ke diri kamu? Mengalami kekalahan beruntun? Ingin membuang jenuh yang ada lalu merefresh pikiran kamu agar gaya permainanmu berubah? Langkah yang kamu lakukan disini sudah tepat dan benar sekali. Sang Penulis hadir untuk menemani kamu sekalian dan memberikan wawasan umum tentang dunia dunia perjudian, kali ini bukan tentang metode atau trik dan tips apapun yang dapat membuat pikiran dan benakmu semakin bergelayut emosi emosi negatif. Sabar dan tarik nafas dalam, percayalah kemenangan akan datang tepat pada waktunya karena kemenangan tidak pernah menghampiri orang yang sedang emosional dan penasaran hingga logika pun dikesampingkan hingga menjadi kurang pertimbangan matang dalam waktu sekejap.
Baik, disini Sang Penulis akan menemanimu dengan artikel kisah riwayat dari sejarah perjudian di tanah air. Semoga setelah membaca artikel artikel berwawasan umum tentang perjudian ini, kamu akan kembali semangat tapi tentunya tidak bermain secara emosional ya untuk membalikkan kekalahan kamu menjadi kemenangan, membalikkan rasa kejenuhan kamu menjadi semangat yang berkobar kobar karena pikiranmu menjadi lebih segar dan tekanan stress akibat spekulasi spekulasi yang baru saja kamu lakukan sedikit terobati.
Riwayat Perjudian pada Nusantara kuno
Perjudian ini telah hadir di tanah Nusantara sejak dahulu kala, dan bukan merupakan budaya asing seperti yang belakangan dituding oleh banyak pihak. Sejarah perjudian pada jaman kerajaan kerajaan kuno di pulau pulau yang ada di nusantara ini bahkan tercatat pada banyak peristiwa sastra kuno dan penemuan artefak di situs bersejarah. Namun perjudian pada masa Nusantara Kuno ini jenisnya adalah perjudian olahraga yang melibatkan hewan, seperti:
- Sabung Ayam
- Adu ternak seperti Adu Domba dan Kambing
- Adu perburuan babi hutan
- Adu balap sapi
- Adu jangkrik
Kegiatan kegiatan perjudian seperti ini dilegalkan oleh kerajaan, dan biasanya dimainkan oleh rakyat jelata hingga pejabat pejabat kerajaan. Namun para penjudi yang kalah dan berbuat onar dapat ditangkap oleh prajurit kerajaan tersebut. Khusus untuk Sabung Ayam dan Adu jangkrik menurut para arkeolog, jenis judi ini dipengaruhi oleh kebudayaan dari kekaisaran cina yang datang mengunjungi tanah nusantara kuno.
Riwayat Perjudian pada era kolonial Belanda
Sejarah perjudian pada era Belanda ini dikembangkan dengan pesat tetapi melalui ordonansi yang dikeluarkan oleh keresidenan setempat. Ditempatkan di salah satu area atau komplek yang lengkap dengan hiburan hiburan malam lainnya, dan dana hasil perjudian tersebut digunakan kembali untuk menambah anggaran pembangunan pada kota tempat kompleks perjudian tersebut berada. Umumnya pengunjung tempat tempat hiburan ini adalah para warga kulit putih, warga asia dilarang untuk menginjak tempat tempat hiburan seperti ini karenanya sangat sedikit peninggalan yang dapat ditemukan oleh para sejarawan di tanah air.
Riwayat Perjudian pada era post atau setelah kemerdekaan
Perjudian berkembang pesat setelah era kemerdekaan, kas negara yang kosong membuat pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak mampu untuk melakukan gebrakan dalam ekonomi. Terlebih ketika itu pemerintah Indonesia menolak untuk mendukung Blok Barat maupun Blok Komunis dan mendirikan gerakan sendiri bersama Negara Mesir sehingga negara ini tidak mendapatkan bantuan ekonomi dari negara manapun. Setelah 11 tahun negara dan penduduk Indonesia bergelut dalam kesulitan ekonomi dan dunia internasional akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1946 akhirnya pada tahun 1960 jenis permainan lotere buntut dikenalkan oleh pemerintah kepada rakyat.
Permainan lotere buntut ini gameplaynya adalah sayembara berhadiah menebak angka nomor yang akan keluar, sama seperti yang bisa kamu temukan pada permainan togel singapura maupun togel hongkong. Khusus untuk Kota Bandung, pemerintah daerah setempat juga mengeluarkan sayembara yang mirip dengan lotere buntut yang dinamakan Toto Raga. Toto Raga ini merupakan upaya dari pemda setempat mengumpulkan dana untuk pacuan kuda.
Tetapi pada perkembangannya tahun 1965, Sukarno mengeluarkan keppres bahwa lotere lotere semacam ini merusak moral bangsa dan harus ditekan. Kemudian di Jakarta pada era pimpinan Gubernur Ali Sadikin tahun 1966 sampai tahun 1977, perjudian dilegalkan dan diberikan kompleks tersendiri lalu muncul lotere yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat yaitu Toto dan Nalo atua nasional Lotere.
Seolah tidak mau ketinggalan, Tahun 1968 Pemda Surabaya pun menggalang dana melalui media perjudian dengan mengeluarkan Lotto atau Lotere Totalisator untuk menghimpun dana penyelenggaraan PON VII di Surabaya pada tahun 1969. Kemudian pada tahun 1974, TOTO KONI dihapuskan oleh pemerintah karena anggaran telah tercukupi. Tetapi pada tahun 1985 pemerintah mengeluarkan PORKAS jenis permainan MKS Menang Kalah Seri dengan acuan perlombaan olahraga yang berlangsung hingga tahun 1989. Tahun 1989 pun menjadi jaman keemasan SDSB Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah, di kala itu ada 2 jenis kupon yang dapat dibeli
- Kupon pertama seharga lima ribu rupiah, dengan total hadiah satu MILYARD RUPIAH
- Kupon kedua seharga seribu rupiah, dengan total hadiah 3,6 juta rupiah
Total kupon yang dijual setiap minggu berjumlah Kupon pertama 1 juta lembar, kupon kedua 29 juta lembar. Sisa hasil dari penjualan kupon ini akan masuk ke dalam kas negara dan digunakan untuk pembangunan, namun SDSB akhirnya ditutup oleh pemerintah setelah serangkaian aksi protes dari mahasiswa yang mengatakan bahwa SDSB termasuk perjudian.
Sekian artikel yang membahas tentang sejarah perjudian di tanah air kita, semoga dapat mencerahkan hari kalian semua.